About Me

Foto Saya
SMAN 2 Kandangan
SMANDAKA CLUB
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.
Kamis, 24 November 2011

analisis


ANALISIS TUJUAN MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA


Tujuan
Ranah Kompetensi
Substansi Materi
Implementasi dalam PBM (Hubungan dg KD)
C
A
P
1.       Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis



2.       Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara




3.       Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan




4.       Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan  intelektual, serta kematangan emosional dan sosial




5.       Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa









6.       Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.


















V









V








V


























V

















V














v








    V







V








V




·         Seluruh materi esensial bahasa Indonesi
·         Berbicara menggunakan bahasa lisan untuk mengungkapakan pikiran,perasaan dan informasi dalam kegiatan berkenalan,diskusi ,bercerita,presentasi hasil penelitian ,serta mnengomentari pembacaan puisi dan pementasan drama
·         Seluruh materi esensial bahasa Indonesi
·         Berbicara menggunakan bahasa lisan untuk mengungkapakan pikiran,perasaan dan informasi dalam kegiatan berkenalan,diskusi ,bercerita,presentasi hasil penelitian ,serta mnengomentari pembacaan puisi dan pementasan drama
·         Seluruh materi esensial bahasa Indonesi
·          mencakup komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut
1.      Mendengarkan
2.      Berbicara
3.      Membaca
4.      Menulis.
·         Seluruh materi esensial bahasa Indonesi
·          mencakup komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut
1.     Mendengarkan
2.     Berbicara
3.     Membaca
4.     Menulis.
·         Seluruh materi esensial bahasa Indonesia
·         Memahami wacana lisan dalam kegiatan penyampaian penyampaian berita,laporan ,saran,berberita,pidato ,wawancara ,diskusi,seminar,pembacaan karya sastra berbentuk puisi,cerita rakyat,drama,cerpen,dan novel
·          Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami wacana tulis teks nonsastra dan sastra
·         Menggunakan bebbagai jenis wacana tulis untuk mengungkapkan pikiran,perasaan ,informasi dalam bentuk teks
·         Berbicara menggunakan bahasa lisan untuk mengungkapakan pikiran,perasaan dan informasi dalam kegiatan berkenalan,diskusi ,bercerita,presentasi hasil penelitian ,serta mnengomentari pembacaan puisi dan pementasan drama
·         Seluruh materi esensial bahasa Indonesi
·         Memahami wacana lisan dalam kegiatan penyampaian penyampaian berita,laporan ,saran,berberita,pidato ,wawancara ,diskusi,seminar,pembacaan karya sastra berbentuk puisi,cerita rakyat,drama,cerpen,dan novel
·          Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami wacana tulis teks nonsastra dan sastra
·         Menggunakan bebbagai jenis wacana tulis untuk mengungkapkan pikiran,perasaan ,informasi dalam bentuk teks
·         Berbicara menggunakan bahasa lisan untuk mengungkapakan pikiran,perasaan dan informasi dalam kegiatan berkenalan,diskusi ,bercerita,presentasi hasil penelitian ,serta mnengomentari pembacaan puisi dan pementasan drama




Terkolaborasi dalam seluruh KD dan terlaksanana melalaui kegiatan keterampilan proses untuk menemukan konsep dan prinsip serta menanamkan sikap ilmiah kepada peserta didik


Ejaan yang Disempurnakan (EYD)

Sejarah

Pada 23 Mei 1972, sebuah pernyataan bersama ditandatangani oleh Menteri Pelajaran Malaysia Tun Hussein Onn dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Mashuri. Pernyataan bersama tersebut mengandung persetujuan untuk melaksanakan asas yang telah disepakati oleh para ahli dari kedua negara tentang Ejaan Baru dan Ejaan Yang Disempurnakan. Pada tanggal 16 Agustus 1972, berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 57 Tahun 1972, berlakulah sistem ejaan Latin bagi bahasa Melayu ("Rumi" dalam istilah bahasa Melayu Malaysia) dan bahasa Indonesia. Di Malaysia, ejaan baru bersama ini dirujuk sebagai Ejaan Rumi Bersama (ERB).
dan seterusnya.

Selanjutnya pada tanggal 12 Oktober 1972, Panitia Pengembangan Bahasa Indonesia Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menerbitkan buku "Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan" dengan penjelasan kaidah penggunaan yang lebih luas. Setelah itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 27 Agustus 1975 Nomor 0196/U/1975 memberlakukan "Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan" dan "Pedoman Umum Pembentukan Istilah".

Revisi 1987
Pada tahun 1987, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0543a/U/1987 tentang Penyempurnaan "Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan". Keputusan menteri ini menyempurnakan EYD edisi 1975.

Revisi 2009
Pada tahun 2009, Menteri Pendidikan Nasional mengeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 46 Tahun 2009 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Dengan dikeluarkannya peraturan menteri ini, maka EYD edisi 1987 diganti dan dinyatakan tidak berlaku lagi.

Perbedaan-perbedaan antara EYD dan ejaan sebelumnya adalah:
    'tj' menjadi 'c' : tjutji → cuci
    'dj' menjadi 'j' : djarak → jarak
    'j' menjadi 'y' : sajang → sayang
    'nj' menjadi 'ny' : njamuk → nyamuk
    'sj' menjadi 'sy' : sjarat → syarat
    'ch' menjadi 'kh' : achir → akhir

awalan 'di-' dan kata depan 'di' dibedakan penulisannya. Kata depan 'di' pada contoh "di rumah", "di sawah", penulisannya dipisahkan dengan spasi, sementara 'di-' pada dibeli, dimakan ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.

Sebelumnya "oe" sudah menjadi "u" saat Ejaan Van Ophuijsen diganti dengan Ejaan Republik. Jadi sebelum EYD, "oe" sudah tidak digunakan.

Untuk penjelasan lanjutan tentang penulisan tanda baca, dapat dilihat pada Penulisan tanda baca sesuai EYD

Pemanfaatan TIK untuk Pendidikan

Pergeseran paradigma dalam pranata pendidikan yang semula terpusat menjadi desentralistis membawa konsekuensi dalam pengelolaan pendidikan, khususnya di tingkat sekolah. Kebijakan tersebut dapat dimaknai sebagai pemberian otonomi yang seluas-luasnya kepada sekolah dalam mengelola sekolah, termasuk di dalamnya berinovasi dalam pengembangan kurikulum dan model pembelajaran.

Otonomi yang luas itu, hendaknya diimbangi dengan perubahan yang berorientasi kepada kinerja dan partisipasi secara menyeluruh dari komponen pendidikan yang terkait. Kondisi ini gayut dengan perubahan kurikulum yang sedang diluncurkan dewasa ini oleh pemerintah, yakni kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Konsekuensi yang harus ditanggung oleh sekolah adalah restrukturisasi dalam pengelolaan sekolah (capacity building), profesionalisme guru, penyiapan infrastruktur, kesiapan siswa dalam proses belajar dan iklim akademik sekolah.

Kebijakan penerapan KTSP dan pemberian otonomi pendidikan juga diharapkan melahirkan organisasi sekolah yang sehat serta terciptanya daya saing sekolah. Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi dan pembelajaran berbasis teknologi informasi yang sangat pesat, hendaknya sekolah menyikapinya dengan seksama agar apa yang dicita-citakan dalam perubahan paradigma pendidikan dapat segera terwujud. 
 
Kecenderungan yang telah dikembangkan dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam pembelajaran adalah program e-learning. Beragam istilah dan batasan telah dikemukakan oleh para ahli teknologi informasi dan pakar pendidikan. Secara sederhana e-learning dapat difahami sebagai suatu proses pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi berupa komputer yang dilengkapi dengan sarana telekomunikasi (internet, intranet, ekstranet) dan multimedia (grafis, audio, video) sebagai media utama dalam penyampaian materi dan interaksi antara pengajar (guru/dosen) dan pembelajar (siswa/mahasiswa). 
 
Permasalahan yang dihadapi sekolah saat ini adalah pada tingkat kesiapan peserta belajar, guru, infrastruktur sekolah, pembiayaan, efektifitas pembelajaran, sistem penyelenggaraan dan daya dukung sekolah dalam menyelenggarakan pembelajaran berbasis TIK. Lalu, apakah mungkin program e-learning dapat dilaksanakan di sekolah? Ini yang menjadi esensi dari kebermaknaan e-learning di sekolah.

Blog sebagai Media Pembelajaran

Era manual telah tergeser oleh era digital, manusia sangat terbantu sekali dalam meringankan pekerjaaannya. Dahulu kala orang mengolah sawah dengan alat sederhana (bajak) membutuhkan waktu yang lama dan tenaga kerja yang mahal dengan adanya mesin pengolah tanah (traktor) pekerjaan lebih mudah dan dalam waktu yang sangat singkat.
Demikin juga dibidang pendidikan kalau jaman dahulu seorang pengajar/guru menulis dipapan tulis menggunakan kapur tulis, kemudian berkembang menjadi white board sekarang lebih mudah dengan menggunakan power point sebagai sarana presentasinya.

Sejalan dengan perkembangan internet yang sangat pesat kita dapat memanfaatkanya untuk menunjang peningkatan prestasi belajar siswa yaitu belajar melalui media alternatif Blog. Blog atau web pribadi dapat menyimpan mater-materi atau bahan ajar yang relefan dengan bidang kita.
Sebagai ilustrasi penulis yang mengampu mapel penjasorkes membuat blog yang berisi materi teknik dasar olahraga, ini sangat membantu sekali karena teori olah raga sangat komplek kalau dijelaskan secara detail membutuhkan waktu yang lama, sebagai gantinya siswa di jelaskan secara singkat dan lebih banyak praktek olahraga. agar siswa lebih paham tentang teori penjasorkes kita beri tugas untuk mengakses materi toeri teknik olahraga di http://susnadispd.blogspot.com .

Media pembelajaran melalui blog memiliki banyak keuntungan diantaranya, siswa dapat belajar materi lebih komplit. waktu yang lebih lama dan tentunya suasana yang lebih menyenangkan karena dapat belajar dimanapun bandingkan dengan pembelajaran tatap muka di kelas.

Semoga media belajar melalui blog dapat dijadikan alternatif dalam peningkatan minat dan prestasi belajar anak didik kita.

Selamat Datang

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Selamat datang di Blog Bahasa Indonesia SMA Negeri 2 Kandangan. Tujuan dibuatnya blog ini sebagai sarana informasi dan komunikasi guru bahasa Indonesia SMAN 2 Kandangan dengan siswanya.

Blog ini memuat berbagai materi pendidikan seperti:
  1. Bahan ajar
  2. RPP
  3. Silabus
  4. Tugas/PR
  5. Hasil Ulangan
  6. dan informasi lainnya
Semoga dengan dibuatnya blog ini dapat meningkatkan kompetensi guru bahasa Indonesia dalam memanfaatkan TIK untuk pendidikan.
Powered By Blogger

Total Pengunjung

Pengikut